Saturday, October 31, 2009

Peta Terakhir

Sangat memalukan berjalan tanpa arah dan tujuan.Selain lelah bertanya di setiap perempatan ataupun pertigaan,juga kebimbangan dan kebingungan bergelayut di pikiran.
Semakin membuat perjalanan pendek ini terasa panjang dan menyebalkan.
Sungguh, butuh peta penuntun buat memilah daerah, memilih persinggahan, dan yang terpenting pemberhentian di langkah terakhir.

Namun bukan perkara mudah untuk memilih bermacam peta yang telah banyak tercipta.Selain tidak gampang dibaca dan dipahami,gambaran terminal paling buncitnya adalah samar dan remang.Malah menambah bingung saja sepertinya.Padahal,yang namanya peta kan seharusnya memudahkan pencari jalan menemukan jalan terbaik,apakah itu singkat atau panjang,yang jelas harus selamat di tempat tujuan paling akhir.

Sepertinya,masih ada peta yang telah lama tidak terbaca...
apalagi kok dipahami...
Boro-boro...
Tapi...sebaiknya dicoba lagi...karena hanya itu peta terakhir.
Sebelum menyesal karena perjalanan telah terhenti di sebuah tempat yang salah.
Ah..Gusti...Engkau Maha Mengerti
Kekurangan kami
Ketidakrendahhatian kami
Ketidakikhlasan kami
Ketidakbecusan kami
Ketidaksabaran kami
Ketidakpahaman kami
Ketidakhatihatian kami
Dan ribuan ketidakbenaran kami

Ah..Gusti Raja diatas Raja Penguasa Seluruh Raja
Sembah sujud kami hanya padaMu
Simpuh duduk kami hanya didepanMu
Derai airmata kami hanya kehilanganMu
Gerak bibir kami hanya menyebutMu

Duh Gusti..ini wujud upeti anti selingkuhku padaMu
Dengan peta yang telah Engkau gambarkan dan terbaca oleh hati nurani kami
Peta terakhir yang membawa kami menuju perjumpaan denganMu
Kami berdoa agar hati kami selalu setia tiada henti,
menjadi kekasih hatiMu
Jaga hati kami...selalu
Ampuni kami...

Labels:

Friday, October 30, 2009

Memahami Gusti

Sedikit pun tak pernah terbayang
Mampu terbang di awang-awang
Berlarian melayang
Bertemu moyang


Hanya saja itu bukan untuk keangkuhan
Tak lebih sarana
Untuk dicintai...
Gusti...

Sedikitpun tak pernah bermimpi
Mampu berbincang lewat hati
Melihat jauh dari sini
Bertemu mojang

Hanya saja itu bukan untuk kesenangan
Sebuah tugas berat telah menanti
Menyelesaikan fana menuju nirwana
Bertemu Gusti...tanpa pernah mati

Labels:

Thursday, October 29, 2009

Laut Melarut


Tergesa telapak menjejak pasir
Sebentarlah sang waktu...
Jangan berpindah dulu
Karna angin sedang berdesir...

Nyala lentera tlah siap diatas kue pasir
Ku tau itu...untukmu
Harapku melihat tiupanmu tengah malam
Tapi kau tak pernah datang menghembusnya

Kujaga nyala menghangati sanubari...
Kulindungi cahaya berkilau di hati
Sembari memahami
Ombak yang slalu menyapa pantai...
Pasang kan melarutkannya
Aliran kehidupan yang menembus ruang bijaksana

Labels:

Friday, October 23, 2009

Telah Menikah(i) Dunia dengan Tenang



Aku tersedu melamarnya
Jauh berpuluh waktu pujaku berswara
Berkumandang dibalik bawah sadar
Terkesima pesona rangka
Berpadu buritan sexy
Hmmm bahenol...Memukau mata...
Gemuruh dibelah dua jantung bertekanan tinggi
Hangat berakhir panas di selangkang
Berpuluh titik peluh
Tersapu dengus hawa dingin angin malam
Menyatu melibas kencan erotis perjalanan...

Akhir bulan esok...
Kami menikah...
Mas kawin kami...
Seperangkat Alat Taubat...
Eksotisme yang lama terbengkalai...
Rinduku menindihnya sepanjang malam perjalanan...
Harley...i miss u...much

Labels:

Sebagian yang Terjawab

Negosiasi terjalin apik

Keajaiban bercermin...sebelum naik panggung

Musyawarah pertaruhan kredibilitas dan reputasi

Merespon resonansi terhadap suara lantang sang Dalang...

Ya...kami; wayang berkulit jangat

Kamilah....pemangku jagad...

Biarkan kami selalu Engkau coba...

Dengan godaan manis terbaikMu...

Dengan begitu kami kan selalu mengasah...

Menahan nafas ragawi...menyelam di kedalaman hati...

Labels:

Wednesday, October 21, 2009

Sekejap Tanpa Akal

Penginderaan nurani...
Bisik terbaik...
Jua Penasehat hebat...

Saat...
Akal mulai nakal...
Kalbu bagianmu...
Menuntun pikiran...

Terhadap Senda gurau yang terkatup...
Darinya sgala aib tertutup...
Mulia....menunggu...

Labels:

Monday, October 19, 2009

Menuju Chapter 7

Chapter 6 kutembus...
Lembar ujian terselesaikan...
40 hari bercengkerama mengenal jiwa...
Tidak...
Nilaiku tidak sempurna...
Tapi pemahamanku 100%
Terhadap tugas hidupku...

Lembar bab 7...
Aku mulai dengan hati-hati...
Bismillah...
Kubaca fenomena...
Mengerti kedalaman makna...
Aku mengambil titik...

Labels:

Saturday, October 17, 2009

Nine Ball

..."Break shot"ku adalah awalan langkah berstrategy
Menentukan menunggu atau terus berjalan
"Follow shot"ku halus...
Membuntuti incaran tertuju
"Draw shot"ku mulus...
untuk sejenak menarik diri

Aku menyetir putihku...
Jawabi 9 masalah hidupku
Aku melatih kontrol tenagaku...
Terkendali utuh atas semua perjalanan di atas "meja kehidupan"
Fokus bersasaran...konsentrasi pikiran...
Seni memainkan keindahan, kelembutan ditiap efek pukulan
Intinya...adalah Terapi Imajinasi...
Menaklukkan rasa diri...


Simbolis bahwa
Rasa memang ada...
Perlambang dasar utama mata batin
Dalam kesadaran berlogika

Dari rekaman petuah masa lalu

Dendang Serat Panjang "Dandang Gulo" diatas "meja" 9 feet

Labels:

Friday, October 16, 2009

Sukma (Ber)Cinta

Kutiduri jiwa takala rindu menggebu


Peluk lembut sepasang matahati tak lepas berpandang


Terhirup nafas nan indah tertindih mesra


Merona rupa simpul senyum bahagia


Ahhh....percintaan elok raga terdekap sukma...



Labels:

Wednesday, October 14, 2009

Belenggu Rindu

Sendiriku....
Saat cermin berbicara
Pantulnya apa adanya
Indah, juga kerut

Lihat...
Benih yang smakin dewasa
Uzur induk,uban sepuhan perak
Namun rasa ini seperti baru saja
Sekejap mesra yang tiada

Ujarku...
Aku tlah hiasi bungkus di hati
Persembahanku perlambang bakti
Tapi tak kunjung jua kau buka kunci

Sungguh...
Tak ingatku kapan ku cintamu?

Juga..
Kapan kau taklukkanku (lagi)?

Labels:

Tuesday, October 13, 2009

Kami Kaum Abadi

Abu kremasi tertelan ke dasar...
Nun jauh di bawah...
Bersemayam keabadian

Dan kuangkat ikatan jangkar
Siap kembangkan layar
Sejurus memandang haluan
Selancar ombak memecah tepian

Sudut yang terpilih...
Ku kan berarah...
Kendarai bersama angin...
Ke daratan nan cerah...

Labels:

Monday, October 12, 2009

Bincang Bintang

Benderang langit kilau ribuan bintang
Simpuh cahya bersila di permadani tanpa karang
Riasan anggun Sang Maha Karya
Hipnotis alam paling sempurna

Di satu rasi kuterpana
Memuai kupenuhi fana...
Semua inderaku bersentuhan
Laksana indah persetubuhan...

Aku takkan bawa dia pulang...
Bias sinarnya membelit tenang...
Dia takkan kemana...
Slama tata surya bertahta...

...
...
...
Kibas anginpun membelai nyiur

Labels:

Sunday, October 11, 2009

Melepas Sukma

Tlah tersemat gemuruh rasa lewat seabad

Menunggu kesepahaman berolah kata

Ceria bersua kelembutan wicara

Tengok,esok kau smakin terdekap...dalam mesra...


Tunggu aku,

Kan kubuat rindu baru,

Destilasi sempurna saripati jiwa ragaku

Beterbangan di setiap malammu...

Labels:

Saturday, October 10, 2009

Ternyata..Nyata

Konstelasi frekwensi jagad menjawab
Simbiosa mimpi dan gerak kasunyatan
Terejawantahkan laku agung...
Saatnya mata hati terkedip
Tanda ia hidup bersama akal...

Dan seimbangku selalulah...dua


Hingga...


Satuku...hanya untuk Gusti

Labels:

'Senopati Sejati'

Hati tlah bergendang
Tuk bisik kebajikan...
Kaum 'abadi' yang menegur...
Darah luhur nan laku jujur...
Di raga dan sukma...
Pada...
Perilaku...
Tidak Baju...
Dalam...
Fungsi...
Bukan tradisi...

Labels:

Thursday, October 8, 2009

Monolog Monumental


frankly...

can I put a big rock compiling a monument...?

let's say an attainment without confession...?

so let's begin freeing the mind,
disappearing the constraints

I bleed ,showing not a ghost, knowing I am alive


Because I'd never be afraid dreamin'...









Labels:

Sinergi Energi....

basah tertumpah tampias
dekap dingin singgahi beranda
sedang cahaya langit berbias
runduk menyentuh jiwa...

ketuk slendro gamelan
alunan selaras rungu
bertonggak tanpa pancang
sambangi ruh...
selaksa makna

duhai samudra...
titip diamku tuk sebuah kehormatan...

Labels:

Wednesday, October 7, 2009

Tuk Kapan yang Terulang...



Semedi ku terhenti
Di titik ini aku pernah berjanji
Meluangkan sedikit kata...
Untuknya...disana...


Aku terbangkan bersama kapas
Tak terdengar jelas...
Aku memang cuma bersuara lirih
Tak ingin bangunkan pedih...

Aku telah menepati...
Janjiku pada janji...
Namun bau hujan yang tercium
Memilihku tuk berlalu

Kulanjutkan...Ritualku...
Saat Tahajudku menjelang...
Diafragma ku sesak di paralel waktu......
Saat kapan yang terulang...
kembali...

Hari ini...

Labels:

Terkumpul di Langit


sejumput rindu bertapa
tertatah prasasti melankolis
harum teruntai bunga jelita
dahaga tertumbuk di oasis




bulan tlah kembali menyapa
gegap gempita semesta berpesta
esok kan ada...

sebening doa terkumpul di langit...

slamat ulang tahun...noni
...

Labels:

Monday, October 5, 2009

Segara

Kagumku membekap...
Hiruk pikuk yang mulai lenyap...
Semburat merah tarian awan
Melekat sang surya tenggelam...pelan

Kala sujudku pada Pencipta Tunggal...
Iringan jiwaku menjemput kegelapan...
Penguasa Hati yang Kekal...
Terdeskripsi lukisan alam...

Bercumbu di biru
Bercinta bak gelora ombak
Beramarah dalam badai
Bersabar pada kedalaman

Di sadarku...
Seperti dulu para pinisepuh...
Melarung nestapa di segara...

Mengambil hikmah di lautan
Menghirup hawa segar keabadian

Aku...
Telah menaklukkan hatiku...
Sendiri...
dan sendirian...

Aku...
pasti kembali...
untuk melakukan penaklukan lain...
Segara telah memanggil...

Sunday, October 4, 2009

Di Keheningan...

Ada saat rajutan kata terhenti...
Bukan karna benangnya habis...
Hanya tak cukup membentuk arti...

Jarumnya tak gerak...
Saatnya memberi ruang...
Untuk aktivitas lain...
Diam...

Labels:

Kue

Sejak lama aku senang memasak
Itu adalah bagian hidupku tentang penciptaan
Bagiku mencipta adalah refleksi cinta
Sederhana sebagai kata dasarnya
Dengan hati dan rasa dalam pembuatannya
Kue itu selalu terhidang kala malam menjelang
Selalu tandas sebelum peraduanku menggengam
Besok malam aku akan tetap memanggangnya

Saturday, October 3, 2009

Kata Kunci...

Saya hapal...
Diluar kepala malah...
Saya selalu berani buat mendengarkannya...
Siang ini...

Saya masih mendendangkan lagu itu...
Sampai sekarang...
Bagi saya...indah
Sama cantiknya antara saat sadar dan bermimpi

Saat duka atau gembira...
Setara pemahamannya...
Kesempurnaan berkeseimbangan dalam kesetimbangan...
Kala lara menerpa...kala senyum merengkuh...
Memaknainya secara utuh...

Bahkan...
Mungkin saya malah...
Mengenang bahagianya lebih lama...di akal
Pasti...

Di otak tersimpan cerianya...banyak
Di hati benamkan duka tercipta...sedikit saja

Labels:

Suaian

Tanah seberang masih luas
Sementara di lain tempat kerut
Tuan tanah mengukur keduanya
Lalu membandingkannya terhadap skala

Seperti hidup,dia menghitung ukuran
Menyelaraskan terhadap standar
Tepat mengambil paradigma

Ilmu pastinya tinggi...
Terawasi oleh ilmu hati...
Mengerti tentang suaian sejati...
Satu sore berkata,"Belajarlah tertawa dalam hati,menyaringkan sedihmu pada lidah"
Lalu aku belajar tidak tuli hati
kemudian...

Esok...
Aku kan lembutkan...

Labels:

Adrenalin Menggelegak...

Aku habiskan malam mingguku hampir 1 jam berdua...
Olahraga mujarab...
Keringat dingin hasil adrenalin...
Pisuhan...dan umpatan...
Kecepatan bergerak...
Koordinasi anggota tubuh dan penglihatan...
Wauw...

Aku dan monokok bodi...
Mesin VVTI...bukan very² takut istri...
Hahaha...
Lumayan...bontang-samarinda bukan sama rita atau sama rinta...tembus 1,25 hours

Bermain dengan rpm...
Mengikuti "racing line" para driver jet darat F1 di fast corner...
Wuss....mantabs...
Engine brake...mulus halus...
buat melahap kelokan...mirip hairpin ataupun "s"
Fokusku pada pengendalian...
Aku mengendalikan...
Kendali diri atas tunggangan ini...

Keluar juga...
Keringat...
Rada berat...dehidrasi...rupanya

Aku berhenti di dekat tepian mahakam
Rindu perairan luas...
Ombak dan desiran halus
Itu yang kutunggu...

Labels:

Thursday, October 1, 2009

Berjamaah dengan Alam

Pagi terlambat mencolek
Dini hari ku terdiam nyenyak
Rahasia malam yang kukuak
Terhampar di laut tenang tak menyalak

Aku sematkan relung di palung
Kubiarkan perairan menjaga biru

Nanti...Aku sesekali menjenguk
Dalam hening melewati rambatan energi lain
Konversi dayaku pada lain kehidupan
Menyelam menembus ingatan...

Labels:

Dermaga Cinta

Lepas tengah malam,di penghujung daratan ku berpijak
Mendengarkan kesunyian menggetarkan ruang kosong sanubari
Malampun hampir purnama sudah,memeluk nuansa hening musik kalbuku

Sesekali air berkecipak mendesis...bagai cymbal terketuk
Bertautan detak bass genset nelayan....
Sungguh....alunan lembut fushion terkolaborasi symphoni alam raya
Ritmis dalam detak nadiku
Seraya berguman aku mengangguk....

Aku ingin seperti laut...
Ketenangan alamiah bersahaja...
Geloranya menghanyutkan...
Kesabarannya terbentang luas...

Aku bercermin pada laut...
Tentang keleluasaannya menaungi kehidupan...
Merengkuhi dan menyambungkan pada daratan seberang

Sejenak kuhela nafas panjang...
Kubebaskan lingkupku...
Sambil menagkap semilir angin ke dalam jalur hidupku...

Malam ini aku jatuh cinta lagi...

Labels:

Keharibaan Cinta

Aku titip kegelisahan di kekonyolan canda tawa
Membungkusnya dengan kertas indah kemarahan
Aku tidak pernah menyelesaikan perjalananku atas bahagia
Terhalang sekat semu keduniawian
Aku,pelupa terhebat
Aku rindu bisikan ke-Maha-Cinta-an-Mu
Aku kuasakan untukMu

Sambutan Waktu

Perselisihanku pada jati diri
Sejurus mengugah akal
Menalarkan kegundahan hati
Aku mereka batas kegelisahan
Menorehkan garis tegak lurus
Memotongkannya di titik kesombongan

Aku mengambil sikap pada sang waktu
Gusti,aku bertasbih potonglah sombongku
Lalu biarkan rendah hatiku berkecambah
Aku berserah kesejatian
PadaMu...

Labels:

Maya dari Dimensi Beda

Kugeluti rumus ilmu pasti
Berlogika tanpa hati
Akalku kutempa di pande besi
Empu berilmu ijasah
Dan sampai satu ketika...

Pengetahuanku terdiam seribu basa
Tak menjawab fenomena
Saat satu pilihan harus dijatuhkan...
Aku tak dapat melogika
Saat beririsan dengan rumus meta fisika

Aku menyebutnya perhitungan mata hati
Aku hampir menamatkannya...
Melihat masa lalu tanpa teknologi...

Labels: