Peta Terakhir
Semakin membuat perjalanan pendek ini terasa panjang dan menyebalkan.
Sungguh, butuh peta penuntun buat memilah daerah, memilih persinggahan, dan yang terpenting pemberhentian di langkah terakhir.
Namun bukan perkara mudah untuk memilih bermacam peta yang telah banyak tercipta.Selain tidak gampang dibaca dan dipahami,gambaran terminal paling buncitnya adalah samar dan remang.Malah menambah bingung saja sepertinya.Padahal,yang namanya peta kan seharusnya memudahkan pencari jalan menemukan jalan terbaik,apakah itu singkat atau panjang,yang jelas harus selamat di tempat tujuan paling akhir.
Sepertinya,masih ada peta yang telah lama tidak terbaca...
apalagi kok dipahami...
Boro-boro...
Tapi...sebaiknya dicoba lagi...karena hanya itu peta terakhir.
Sebelum menyesal karena perjalanan telah terhenti di sebuah tempat yang salah.
Ah..Gusti...Engkau Maha Mengerti
Kekurangan kami
Ketidakrendahhatian kami
Ketidakikhlasan kami
Ketidakbecusan kami
Ketidaksabaran kami
Ketidakpahaman kami
Ketidakhatihatian kami
Dan ribuan ketidakbenaran kami
Ah..Gusti Raja diatas Raja Penguasa Seluruh Raja
Sembah sujud kami hanya padaMu
Simpuh duduk kami hanya didepanMu
Derai airmata kami hanya kehilanganMu
Gerak bibir kami hanya menyebutMu
Duh Gusti..ini wujud upeti anti selingkuhku padaMu
Dengan peta yang telah Engkau gambarkan dan terbaca oleh hati nurani kami
Peta terakhir yang membawa kami menuju perjumpaan denganMu
Kami berdoa agar hati kami selalu setia tiada henti,
menjadi kekasih hatiMu
Jaga hati kami...selalu
Ampuni kami...
Labels: Tugasku 270909